Langsung ke konten utama

Hari Kedua di Semarang ( Mendaki Gunung Lewati Lembah Menuju Candi Gedong Songo).


Malam di hari pertama kami isi dengan kuliner Nasi Goreng Cah Brebes di sekitar jalan Imam Bonjol Semarang, Selain siang nya yang lumayan bikin capek Semarang saat itu rada mendung jadi kita pilih aja lokasi yang deket hotel tapi tetep asyik buat makan sekalian memikirkan tempat wisata lain yang akan dikunjungi untuk esok hari nya.

HARI KEDUA
Perjalanan kami mulai Pukul 08.00, sesuai hasil penerawangan semalam hehhee tempat yang akan dituju adalah Candi Gedong Songo jaraknya sekitar 45 km dari semarang yah di prediksikan 1 sampai 1,5 jam an nyampai TKP. Transportasi dari Semarang menuju ke Candi Songo memang rada susah, Karena satu satunya Angkot yang beroprasi hanya akan mengantarkan Penumpang nya sampai Pasar Bandulan sedangkan jarak Pasar Bandulan sampai ke Kompleks Candi Songo masih jauhhhhhh banget mana jalan nya yang menanjak hingga 45 derajat :v :v  kendati nggak bawa alat ukur namun kami percaya dengan 45 derajat itu :o :o

08.00 - 09.30
 
Taksi lengkap dengan Sopir nya.
Akhirnya kami pilih menyewa taksi untuk menuju ke sana, untuk mendapatkan Taksi yang mau mengantar kami hingga kesana pun juga rada susah dan harus pinter-pinter "menawar" dan pastikan kondisi taksi mampu menanjak cara paling gampang nya ya pilih saja taksi taksi dengan mobil baru dan mengkilap hehehe, Tarif untuk menuju ke sana lumayan mahal karena ada tarif bagi taksi taksi di Sekitar Semarang jika mengantarkan penumpang nya sampai keluar kota, Tarif total taksi PP adalah Rp 280.000,- Berikut penampilan taksi yang kami sewa.

Tahu Bakso Basah.
Taksi melaju kencang menembus Ungaran yang mulai rada panas namun tetep dingin maklum saja Ungaran yang ada di daerah pegunungan bikin suasana nya teteap adem, Kuliner Tahu Bakso khas Ungaran pun tak luput kami borong harga sekotak nya Rp 18.000,- untuk tahu bakso basah dan Rp 20.000,- untuk tahu bakso kering, Kalo menurut sopir taksi Tahu Bakso yang paling terkenal siy punya nya Bu Pudji tapi yang namanya makan tahu bakso bikinan siapa pun itu  hmmm tetep Enak enak enak hahahhaaha. :D

Jalanan terasa mulai menanjak saat kami memasuki daerah Bandungan, daerah yang dipenuhi rumah karaoke :s ini cukup sering dikunjungi wisatawan itu terlihat dari banyak nya jumlah penginapan murah yang ada disana bahkan jumlah nya lebih banyak dari penginapan murah yang ada di Semarang sendiri hohoohoh.... hmmm. Saking menanjak nya jalanan di tempat ini ada beberapa warga yang berinisiatif menyewakan kuda untuk para wisatawan yang ingin berkuda menuju Kompleks Candi Gedong Songo.

Tepat jam 9.30 sampailah kami di pelataran Kompleks Candi Gedong Songo, cukup merogoh kocek Rp 5000,- bagi wisatawan domestik dan Rp 25.000,- bagi wisatawa mancanegara untuk bisa masuk ke dalam Kompleks Candi Gedong Songo ini. 

Menurut sejarah nya Kompleks Candi Gedong Songo ini dibangun saat wangsa Syailendra sekitar abad ke 9, candi yang difungsikan sebagai tempat pemujaan oleh umat Hindu pada jaman dahulu ini masih terawat hingga saat ini bahkan saat kami kesan sedang ada pemugaran di beberapa titik candi yang dianggap belum rampung dan perlu perbaikan...Wahhh salut dahh buat pemerhati situs budaya kayak gini.

09.30 - 11.45
Gedong Pertama.
Tadi nya saya berfikir Kompleks Candi Gedong Songo adalah Kompleks dimana hanya ada satu candi dalam satu lokasi namun gilaaaaaaaaaaaaaaaa :y :y  , Kompleks Candi Gedong Songo adalah sebuah kompleks candi yang terdiri dari 9 buah bangunan candi dengan lokasi nya yang terpisah jauh satu sama lain dan lokasi nya mendaki gunung meniti lembah untuk menuju dari satu candi ke candi yang lain Wahhhh mirip Ninja Hatori hihihihihi,
Pantas saja banyak banget para penyewa kuda yang mematok harga sewa kuda sekali jalan dengan tarif Rp 50.000,- untuk mengelilingi semua bangungan Kompleks Candi Gedong Songo.

Namun karena jiwa petualang kami hahahhahaha kami menolak semua kuda sewaan dan mengusir nya dari hadapan kami hahahahahhhaahahah :D :D

dan kami putuskan untuk berjalan kaki mendaki semua track mengelilingi Kompleks Candi Gedong Songo ini, dan Gedong pertama pun kami lalui dengan tenang hampir gak ada masalah, Keliatan dari wajah Ce Euy dan Ce Oey yaag masih seger buger hhohohooho.

Menuju ke Gedong kedua sebenarnya ngga terlalu jauh sih karena masih keliatan dari Gedong pertama namun jalanan nya yang naik turun itu yang bikin nggak nggak nggak kuat hahhaah kaya lagunya Seven Icon tuh namun" akhirnya atas rahmat Allah yang maha kuasa dan sesuai keinginan luhur " (Pinjem status nya UUD 45 hahahha) akhir nya sampailah kami di Gedong kedua, seperti hal nya Gedong pertama bangunan segi empat yang kayaknya tersusun dari batu bata bukan seperti Candi Borobudur yang terbuat dari batu kali ini lumayan rame pengunjungnya.
Gedong Kedua.

Menuju ke Gedong ketiga kali ini lumayan dekat apalagi ada beberapa rombongan yang juga ikut dalam track sedang kami lalui jadi lumayan gak malu malu banget kalo ditengah jalan kecapean karena banyak yang kecapean juga hohohoohoh, Gedong ketiga terdiri dari 3 buah Gedong namun hanya satu yang masih tegak berdiri sementara dua lainnya masih dalam proses perbaikan terlihat dari beberapa tumpukan yang di tata rapi di sekitar Gedong ketiga.

Capek Capek Capek!!!..
Gedong Keempat adalah Jarak Gedong yang paling Jauh dan terpisah dari yang lain bahkan untuk menuju kesana kami harus melewati kolam pemandian air panas terlebih dahulu, menurut mitos nya kandungan belerang di pegunungan ini cukup tinggi tak heran banyak pengunjung memanfaat kan nya untuk berendam, Hmmm Gedong keempat adalah puncak dari rasa capek para pendaki Hahahhaah keliatan jelas dari muka nya hohoohohohho..... :p :r :r

Gedong Kelima dan Keenam yang tidak terlalu jauh dan track jalanan yang lumayan lempeng membuat semnagat kami pun terbakar untuk menuju kesana Hahahahahah, Gedong kelima dan keenam masih mengalami banyak renovasi oey terlihat dari beberapa tumpukan batu bata yang belum tertata rapi dan masih berserakan, namun pemandangan nya yang bagus banget semakin menggoda kami untuk kembali lagi mengeluarkan kamera dari saku dan Jepret!!! Jepret!!! Jepret !!!


Dan inilah Gedong Ketujuh.
Gedong Keenam.
Puncak tertinggi dari Komplek Candi Gedong Songo, berada di puncak tertinggi ternyata serasa paling deket dengan langit oey Hahahahaahha...... bangga sih bisa nyampe sejauh ini mengingat nafas yang pas pas an heheh,.. apa lagi yang dilakuin selain jepret!! Jepret dan Jepret!! dan ketika ngelirik jam tangan Waduuuuuhhh sudah hampir sudden death oeyyy... 11.00

Puncak kemenanangan Hahahha...
Menurut Pak Sopir tadi  ketika beranjak siang kabut akan turun memenuhi pegunungan, menutup Semua Gedong dan menghambat jalan untuk kembali turun itu makanya Pak Sopir ngasi kita waktu untukk di atas sampai jam 11.30 Hohohohohohoho......
 :o :o

dan kami pun segera bergegas menuruni bukit sesuai petunjuk arah yang ada,


Tidak banyak hal menarik yang kami temui saat  menuruni bukit kecuali sampai kami ketemu bapak tua pencari kayu bakar yang telah membakar habis hari harinya untuk naik turun bukit ini agar dapur nya tetap mengebul oeyyyyy.... Sayang nya belum sepat berkenalan ama bapak ini, tapi gak papa pak foto Sampean ane Upload niy di Blog ane biar sampean terkenal heheheheh....

Pencari Kayu Bakar.
Mencari souvenir disini bukanlah yang tepat selain tidak ada landmark khusus dari Kompleks Candi Gedong Songo ini penjual souvenir pun juga rupanya terlalu menjual souvenir yang agak monoton alias itu itu saja, namun mereka mengeksplor abis kuliner nya terutama satai kelinci, Mulai di bakar sampai dikasih kuah.

jam 11.45 menit kami pun sampai di depan pintu taksi dan bersiap siap kembali lagi ke Semarang, yah lumayan capek lah namun teteap "Awarded" hehhheehhehe gitu ya penulisan nya ce Oey, Saya cuman denger ce Oey sering ngomong in itu pas nyampe Gedong ketujuh tadi hahahahah...., :)

Perjalanan Selanjutnya adalah menuju Viharra Watugong, yang katanya ada menara miring nya kaya menara Pizza di Italy a sono....wuihhhhhhhhhh
 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAMPUNG TANGGUH,JEMBATAN MENUJU NEW NORMAL. M enjadi konsisten itu ternyata tidak semudah yang dibayangkan, menjadi konsisten tak seenteng mengucapkannya, perlu komitmen dan keseriusan. Seperti yang Aku alami nih, pengennya bisa konsisten nulis dan nyatetin apa aja di blog, kemudian upload saben hari tapi jadinya malah nggak ada kemajuan, lupa sama tujuan, akhirnya berhenti deh di tengah jalan. Terakhir nulis dan posting 7 tahun yang lalu euy, kalau bocah itu udah seusia SD hahhaha, tapi gak papalah yang penting masiih dikasih nafas untuk menjadi saksi yang terjadi selama ini, dan lanjut nulis lagi seperti sekarang ini. Estu Ayu sih belum paham pose ya,kalau kakaknya udah. Banyak banget yang terlewatkan ya, mulai nikah sampai punya dua anak, Alhamdulillah banget atas apa yang terjadi selama ini, punya istri yang bisa menjadi segalanya, 2 anak yang lucu dan kehidupan yang mengalir seperti doa sederhanaku, yakni berharap bisa menjadi suami yang terus berpenghasilan tan

KEHILANGAN

    Aku terus mengikutinya dari belakang, Sesekali dia menoleh ke belakang untuk memastikan aku benar ada dan tidak jauh darinya. Namanya Dadang tetangga sebelah rumah sekaligus sahabtku sejak kami bersama menghabiskan 6 tahun di sekolah dasar, Postur tubuhnya yang lebih jangkung dari aku membuat nya selalu menungguli ku dalam beberapa permainan yang sering kami lakukan, Langkah nya yang panjang dan gesit membuatnya lebih sering mendapatkan layangan putus yang sering kami kejar seusai pulang sekolah.      Hari itu langkah cepatnya berjalan mengikuti sekumpulan massa yang memang sejak tadi pagi sudah membanjiri sepanjang jalan di depan SMP kami, Meskipun belum tahu benar namun kami yakin tujuan mereka adalah kantor walikota. Kantor megah yang selalu dijaga petugas pengamanan, hari itu tak ubahnya seperti pasar kaget. Ratusan orang sudah berkumpul disana dengan berbagai macam atribut, ada yang menenteng bendera merah putih tinggi-tinggi namun banyak juga yang membawa b

Tidung (Small Place alot of Fun.)

Pernah denger Pulau Tidung??? Kalo saya jujur baru kali ini denger nama Pulau Tidung. dan begitu denger langsung diajak temen2 kesana... woooooooooo......... :o :o Berikut perjalanan manusia-manusia workshop ini menuju Pulau Tidung.                                                         Tidung (Small Place alot of Fun.) Pulau Tidung adalah salah satu dari sejumlah Pulau yang tersebar merata dan terkenal dengan sebutan Kepulauan seribu, untuk menuju kesana dari Jakarta bisa di tempuh dari Pantai Marina atau dari Muara Angke, butuh hampir 90 menit untuk menuju kesana dari Muara Angke. Oleh sebab itu berangkat pagi adalah pilihan nya agar nyampai Pulau Tidung gak siang siang amat, Pagi yang gelap di hari sabtu harus diawali sejak jam 03.00 Pagi, dengan segala persiapan yang sudah dipersiapkan sejak beberapa hari sebelumnya akhirnya bis pun berangkat cussssss dari Jababeka sejak jam 03.00 pagi. ini niy hebat nya teman-teman saya kendati sering telat saat masuk kerja jam